STIE Perbanas Surabaya Bimbing Magang 3 Universitas

Print Friendly and PDF

Salah satu Dosen STIE Perbanas Surabaya saat membimbing perwakilan dari tiga Universitas Program Asuh Perguruan Tinggi Unggul Tahun 2018

STIE Perbanas Surabaya Bimbing Magang Tiga Universitas

SURABAYA-Keberhasilan dalam meningkatkan akreditasi program studi di Perguruan Tinggi Asuh tahun di tahun 2017, berdampak pada kepercayaan Kemenristekdikti terhadap STIE Perbanas Surabaya. Dahalu, dari 20 program studi (Prodi) yang di asuh ternyata terjadi peningkatan akreditasi sebanyak 7 prodi. Berangkat dari perolehan tersebut, STIE Perbanas Surabaya kembali dipercaya untuk mengasuh dengan menerima Hibah Program Asuh Perguruan Tinggi Unggul Tahun 2018.
   Amanah ini pun tidak disia-siakan STIE Perbanas Surabaya, terbukti ada 3 universitas swasta yang bersedia diasuh yakni Universitas Pawyatan Daha Kediri, Universitas Wahidiyah Kediri, dan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram Nusa Tenggara Barat. Ketiganya mendapatkan bimbingan mulai dari kegiatan Lokakarya, Workshop, hingga program magang di kampus pengasuhnya.
     Kepala Pusat Penjaminan Mutu STIE Perbanas Surabaya, Dra. Gunasti Hudiwinarsih, M.Si., Ak., dalam siaran pers,  Kamis (26/7/2018) mengatakan penekanan kegiatan Hibah Progam Asuh Perguruan Tinggi Unggul Tahun 2018 ini terletak pada pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Tata Kelola Program Studi. Sejauh ini, salah satu kriteria kualitas perguruan tinggi yang baik adalah akreditasi.
     ”Nah, salah satu pihak yang berwenang dalam akreditasi institusi atau Prodi ya Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT),” jelasnya.
     Sesuai dengan kebijakan Kemenristekdikti, proses pengembangan SPMI harus melalui beberapa langkah, yakni Penetapan Standar, Pelaksanaan Standar, Evaluasi Standar, Pengendalian Standar, dan Peningkatan Standar.
   Lanjutnya, berdasarkan Peraturan Menristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Estándar Nasional Perguruan Tinggi, terdapat 24 standar yang harus dipenuhi oleh masing-masing perguruan tinggi untuk mencapai akreditasi minimal. ”Jika semua memenuhi estándar minimal terpenuhi maka baru mencapaia kreditasi C. Jadi, jika ingin prodinya meraih akreditasi A yang standarnya bisa ditambah sendiri,” imbuhnya.
     Sementara itu, Ketua Pelaksana Hibah Progam Asuh Perguruan Tinggi Unggul Tahun 2018 STIE Perbanas Surabaya, Burhanudin, Ph.D., menambahkan perguruan tinggi asuhan ini pada dasarnya sudah mampu untuk melakukan peningkatan akreditasi program studi tetapi mereka mungkin belum bisa mendesain untuk peningkatan akreditasinya.
     ”Pada program magang ini, mereka diajari untuk membuat standar dan diupload langsung ke Ristekdikti,” papar Burhanudin di sela-sela kegiatan Magang perguruan tinggi asuhan STIE Perbanas Surabaya.
     Lantas, Abdullah Faizal salah satu peserta Magang Hibah Program Asuh Perguruan Tinggi Unggul 2018 mengatakan kendala yang dihadapi kampus asuhan sebenarnya terkait aturan yang ditetapkan oleh dikti itu masih bersifat global. Pihaknya merasa harus mencari sendiri komponen-komponen detail untuk peningkatan akreditasi.
     ”Program magang ini saya membantu kami dalam penetapan standar yang sesuai dengan aturan dikti. Jadi, Program Asuh sangat membantu dalam peningkatan akreditasi dan tata kelola kampus kami,” papar peserta magang dari Universitas Wahidiyah Kediri. (Eko/Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top