Mahasiswa Perbanas Pecahkan Rekor 1.500 Pot Kreasi Daur Ulang

Print Friendly and PDF

Ketua STIE Perbanas Surabaya, Dr. Lutfi, M.Fin beserta tamu undangan meninjau stand produk pot kreasi daur ulang buatan mahasiswa. 

Mahasiswa Perbanas Pecahkan Rekor 1.500 Pot Kreasi Daur Ulang

Surabaya-majalahlarise.com-Mahasiswa STIE Perbanas Surabaya senantiasa melakukan inovasi yang berdampak pada lingkungan masyarakat. Inovasi inipun diwujudkan dalam bentuk karya-karya berkualitas dan bernilai tinggi.  Para mahasiswa angkatan tahun 2017 yang tergabung dalam kegiatan Super Softskills Mentoring (SSM) 2018 kali ini membuat produk daur ulang dari barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai. Mereka mengkreasikan barang bekas dengan cara didaur ulang menjadi produk yang berestetika. Akhirnya ide kreatif yang diciptakan berupa Pot Kreasi Daur Ulang.
     Lebih dari 856 mahasiswa yang terbagi menjadi 42 group mentee (dibaca menti, sebutan untuk peserta mentoring) menampilkan beragam bentuk pot kreasi dari bahan bekas, antara lain: panci bekas, helm bekas, sepatu booth, wakul, kaleng, gerabah, botol plastik, dan masih banyak lagi. Gagasan pemanfaatan barang bekas ini pun muncul dari para mentee  atas bimbingan para mentor yang berasal dari mahasiswa angkatan 2016. Sabtu (21/7/2018).
     Ketua Pelaksana, Putri Wulanditya, SE., M. Ak., dalam siaran pers mengatakan kegiatan Super Softskills Mentoring (SSM) rutin diselenggarakan setiap tahun untuk mahasiswa angkatan terbaru. Tahun ini program SSM berlangsung selama 5 bulan dan para mentor ini memberikan bimbingan kepada mentee hingga 14 pertemuan sehingga penyelenggaraan SSM ini dapat dikategorikan selama satu semester layaknya perkuliahan. Namun, di sini mereka dilatih dan digali softskill-nya agar nantinya ditemukan bakat yang bisa dikembangkan.
     Putri Wulanditya menambahkan, Pot Kreasi Daur Ulang ini diciptakan oleh mahasiswa hingga mencapai 1.500 macam. Pencapaian rekor ini sudah yang ke-11 kali diterima oleh mahasiswa STIE Perbanas Surabaya. Selain itu, produk pot kreasi ini harus mempertimbangkan poin penilaian, di antaranya: Cinta Lingkungan, Efisiensi, Kreatifitas, Ketahanan, dan Inovasi. Bahkan, setiap mentee berkontribusi langsung di tengah masyarakat untuk mengedukasi para warga dalam memanfaatkan barang bekas agar bisa dijadikan barang yang bernilai guna. Aktivitas mereka pun sudah di-share ke sejumlah media sosial, salah satunya adalah Youtube.
     Kepedulian lingkungan para mahasiswa STIE Perbanas ini mendapat dukungan dari The La Tofi School of CSR. Pihaknya khusus datang untuk memberikan penghargaan atas rekor Super Softskills Mentoring 2018 dengan tema ”Nature always Shows the True Colors of Your Spirit”. La Tofi pun menyatakan produk mahasiswa ini sangat penting untuk menyelamatkan alam Indonesia. Produk Kreasi pot ini bisa dikembangkan ke kampung atau wilayah agar dijadikan destinasi wisata berupa Kampung Peduli Lingkungan dengan ditunjukkan kreasi daur ulang.
     ”STIE Perbanas Surabaya menjadi yang benar-benar konsen terhadap cinta lingkungan sehingga langkah ini sangat patut untuk diapresiasi sangat baik sekali,” pesannya.
     Sementara itu, salah satu mentee, Hendra Utama mengatakan pihaknya membuat pot yang berasal dari helm bekas. Mahasiswa Sarjana Manajemen ini berinisitatif dengan helm bekas karena tidak semua orang terpikirkan dengan produk tersebut.
     ”Helm bekas biasanya jarang dipikirkan banyak orang. Maka kami menggunakan produk pot kreasi dari barang bekas tersebut,” jelas alumni SMA Negeri 3 Sungaiapit, Kabupaten Siak, Riau ini.
     Lantas, Fitriani dari mentor 39 pun membuat pot kreasi dari bahan Sepatu boot bekas. Sejak awal dirinya diminta untuk mencari barang bekas dirumah yang sudah tidak bisa dipakai, akhirnya menemukan sepatu boot sebelah saja.
     ”Selama ini acara SSM sangat bagus karena kita bisa mengatur dan memanajemen waktu sendiri sehingga dilatih untuk bertanggung jawab. Tahun depan, saya pengen jadi mentor juga,” harap Fitri.
    Rencananya, produk-produk softskill mahasiswa ini akan dibagikan kepada SMA/SMK/MA sederajat di wilayah Kota Surabaya dan Sidoarjo. Harapannya, produk-produk kreasi pot ini bisa menjadi souvenir atau cinderamata untuk sekolah sehingga budaya cinta lingkungan ini bisa diikuti oleh generasi milineal. (Eko/Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top