Mahasiswa Amerika Belajar Bikin Ketupat di STIE Perbanas Surabaya

Print Friendly and PDF

Mahasiswa dari Amerika Serikat belajar membuat ketupat di STIE Perbanas Surabaya
Mahasiswa Amerika Belajar Bikin Ketupat di  STIE Perbanas Surabaya

Surabaya-majalahlarise.com-STIE Perbanas Surabaya menerima tamu mahasiswa dari Amerika Serikat. Sedikitnya ada 32 mahasiswa USA ini sangat antusias mengenal budaya Indonesia. Mereka tiba di Kampus yang beralamatkan di Jalan Nginden Semolo 34-36 Surabaya untuk belajar membuat Anyaman Ketupat dan Memasang Jarit khas nusantara. Selasa (26/6/2018).
     Koordinator Mahasiswa Amerika, Mike O Quin mengatakan rombongan mahasiswa Amerika tersebut ingin mengenal budaya Indonesia dan saat ini dikhususkan wilayah Jawa Timur. Pihaknya sudah dua minggu lebih di Surabaya dan sibuk berkunjung ke daerah-daerah. ”Saya sangat senang berada di STIE Perbanas. Banyak makanan yang rasanya Eco, dan penyambutannya sangat baik,” kesan pria yang pernah tinggal selama 12 tahun di Surabaya.
     Lantas, sebagai perkenalan awal budaya dari negaranya, Mike memberikan contoh games bernama Man, Gun, Bear. Segenap mahasiswa yang hadir pun larut dalam keseruan permainan tersebut. Bahkan, kemeriahan dan keakraban semakin terjalin ketika semua mahasiswa membaur untuk menari bersama dengan Tarian Cotton-Eyed Joe, Country Line Dancing.
     Sementara itu, pengenalan budaya Indonesia, STIE Perbanas Surabaya melalui dosen Bahasa Inggris, Firda Djuita mengenalkan budaya lebaran di Indonesia dengan Makanan Khasnya berupa Ketupat. Puluhan mahasiswa Amerika ini pun sangat tertarik membuat ketupat dengan bahan dasar Djanur dan Beras. Para mahasiswa negeri Paman Sam ini pun memperhatikan dengan saksama hingga akhirnya berhasil membuat anyaman ketupat.
     Salah satu mahasiswa asal Texas A and M University, Annalie Krone mengaku pengalaman membuat ketupat sangat luar biasa. Dirinya pun merasa cukup kesulitan ketika harus menganyam janur yang berada di kedua tangannya. ”This is Great Experience and Very Hard,” kesan mahasiswi penyuka Sate Ayam ini.
     Ketua STIE Perbanas Surabaya, Dr. Lutfi, SE., M.Fin., menyatakan program semacam ini suatu keharusan jika ingin menjadi kampus bertaraf internasional. Program Cross Culture ini bisa membentuk mental mahasiswa agar lebih percaya diri dalam menghadapi orang asing. Bahkan, saat ini STIE Perbanas Surabaya masih proses finalisasi pertukaran mahasiswa dengan salah satu kampus di Taiwan.
     ”Untuk saat ini yang sudah berjalan adalah Program Transfair Academic Awards yang sudah memasuki tahun ketiga. Dua mahasiswa STIE Perbanas Surabaya terpilih akan berangkat ke Utrecht University pada pertengahan bulan Juli mendatang,” jelasnya. (Eko/Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top