Model Rambu Peringatan Bergerak, Hantarkan Wakil Rektor III Univet Raih Gelar Doktor

Print Friendly and PDF

Doktor Sodikin, ST, MT saat foto bersama tim penguji usai ujian promosi Doktor Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang
Model Rambu Peringatan Bergerak, Hantarkan Wakil Rektor III Univet Raih Gelar Doktor

SEMARANG-majalahlarise.com-Melalui  Disertasi berjudul Model Rambu Peringatan Bergerak Dalam Meningkatkan Perilaku Berkeselamatan Lalu Lintas. Wakil Rektor III Univet Bantara Sukoharjo, Sodikin, S.T, M.T berhasil lulus ujian promosi gelar Doktor Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Jum'at (27/4/2018).
     Pria yang juga Dosen Progdi Teknik Sipil Univet Bantara ini memaparkan hasil Disertasi yang dimuat di jurnal Internasional kualitas Q2 dihadapan tim penguji Disertasi yakni Ketua Sidang Ujian, Ir. M. Agung Wibowo, MM, M.Sc, Ph.D, Sekretaris Sidang Ujian, Prof. Dr. Ir. Suripin, M.E.ng, Promotor, Prof. Dr. Ir. Ahmad Munawar, M.Sc, Ko Promotor, Dr. Bagus Hario Setiadji, S.T, M.T, Anggota Penguji, Prof. Ir. Wimpy Santosa, Ph.D, Prof. Dr. Ir. Bambang Haryadi, M.Sc, Dr. Ir. Bambang Riyanto, DEA.
     "Pesan keselamatan bagi pengemudi biasanya disampaikan dalam bentuk rambu peringatan lalu lintas yang dipasang pada tepi atau atas jalan disampaikan dalam berbagai media untuk memberikan informasi agar para pengemudi selalu waspada pada bahaya kecelakaan. Beberapa studi mempertanyakan efektivitas rambu peringatan khususnya rambu statis yang terpasang di tepi jalan sehingga perlu adanya terobosan baru dalam sistem perambuan yang diharapkan mampu meningkatkan keaelamatan lalulintas," tuturnya.
     Dalam penelitian yang dilakukannya, beberapa rambu baru dibuat dan diuji dari tingkat pemahaman, tingkat perhatian, tingkat kemudahan untuk diingat, dan tingkat keterkaitan desain rambu pada hal-hal yang dilakukan pengemudi ketika mengemudi, uji jarak dan sekilas keterbacaan.
     "Berdasarkan beberapa hasil uji dipilih dua desain rambu terpilih yang memiliki nilai terbesar yakni rambu untuk jaga jarak aman dan nilai terkecil yaitu rambu untuk pengemudi agresif. Kedua desain rambu selanjutnya sebagai material utama yang dipasangkan pada bagian belakang kendaraan yang bergerak," ujarnya.
     Lebih lajut dijelaskan material penunjang melakukan pengujian menggunakan kamera ponsel yang dipasang menghadap ke belakang kendaraan yang dilengkapi dengan aplikasi android google map, ion road augmented driving professional dan creen recording. Jenis kendaraan yang mampu direkam jenis kendaraan bermotor selain sepeda motor. Untuk keperluan analisis data, pemilahan data reapon jarak dan kecepatan setiap detik menggunakan bantuan fasilitas program aplikasi VSDC Video Editor.
     "Dari hasil pengujian terbukti ketika kendaraan uji terpasang rambu jaga jarak aman dengan tidak terpasang terbukti terdapat respon dan sensitivitas dengan terjadinya perubahan percepatan, selisih jarak, dan selisih kecepatan yang signifikan khususnya pada wilayah jarak keterbacaan. Ketika kendaraan uji terpasang rambu pengemudi agresif dengan tidak terpasang rambu pada wilayah jarak keterbacaan ada respon pengemudi dalam bentuk perbedaan perilaku pengemudi yang melakukan percepatan berlebih dan mendekat terlalu dekat," paparnya.
     Hasil Disertasi yang dilakukan Sodikin menunjukan ada pengaruh pemasangan rambu peringatan bergerak pada kendaraan uji terhadap respon perilaku pengemudi yang mengikuti yang mengarah kepada kepatuhan sesuai tema desain rambu yang terpasang pada kendaraan yang bergerak.
     Rektor Univet Bantara Sukoharjo, Prof. Dr. Ali Mursyid WM, M.P usai menyaksikan ujian promosi mengatakan diraihnya gelar Doktor oleh Sodikin ini sangat mendukung program karir Univet mencari Doktor memperkuat program studi maupun universitas untuk keperluan akreditasi program studi maupun institusi.
     "Tema yang diangkat dalam Disertasi sesuatu yang sangat menarik sangat bermanfaat sesuai kenyataan di Indonesia angka kecelakaan yang korban meninggal dunia sangat besar. Ini salah satu rancangan solusi yang mudah-mudahan nanti bisa diadopsi pemerintah. Saya yakin kalau dari hasil penelitian yang sangat bermanfaat ini nanti sampai ke pemerintah khususnya Kepolisian Republik Indonesia mudah-mudahan bisa diadopsi menjadi salah satu peraturan diimplementasikan pada mobil, kendaraan umum di Indonesia," harapnya. (Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top