Kuliah Umum Budidaya dan Perawatan Tanaman Progdi Biologi FKIP Univet Bantara Sukoharjo

Print Friendly and PDF

Kepala UPT Laboratorium Pertanian Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Supartomo, S.P saat menyampaikan materi kuliah umum
Kuliah Umum Budidaya dan Perawatan Tanaman Progdi Biologi FKIP Univet Bantara Sukoharjo

Sukoharjo-majalahlarise.com-Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Univet Bantara Sukoharjo menyelenggarakan Kuliah Umum Budidaya dan Perawatan Tanaman dengan menghadirkan narasumber Kepala UPT Laboratorium Pertanian Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Supartomo, S.P. Kuliah umum ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Drs. Toni Harsan, M.H. Sabtu (31/3/2018) bertempat di ruang kampus setempat.
     Ketua Program Studi Pendidikan Biologi, Dra. Tri Wiharti, M.Si kepada majalahlarise.com mengatakan tujuan kegiatan memberikan pengetahuan kepada mahasiswa pendidikan biologi tentang budidaya dan perawatan tanaman hias sebagai bekal dalam menempuh mata kuliah holtikultura dan pemuliaan tanaman.
     “Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan wawasan kepada mahasiswa pendidikan biologi tentang wirausaha dalam bidang tanaman hias khususnya tanaman anggrek,” terangnya.
     Sementara itu, Kepala UPT Laboratorium Pertanian Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Supartomo, S.P menerangkan tentang budidaya anggrek diantaranya tempat hidup tanaman anggrek yang epifit yakni menempel pada tanaman atau pohon lain tapi tidak merusak, terrestrial atau hidup di atas tanah dan saprofit hidup pada hasil perombakan atau pelapukan jasad lain.
     “Syarat tanaman anggrek dapat tumbuh tergantung pada angin dan curah hujan berpengaruh pada pertumbuhannya, kebutuhan cahaya berbeda tergantung jenis anggrek, suhu minimum anggrek 12,7 derajat celcius dan tidak menyukai basah yang terus meneruh (RH: 65-70%),” jelasnya.
     Lebih lanjut, Supartomo menyampaikan perbanyakan anggrek secara kultur invite yakni cara untuk menumbuhkan jaringan organ vegetative seperti akar, batang, daun dan mata tunas, serta jaringan generative seperti embrio pada media buatan secara aseptik.
     “Perbanyak melalui biji yang didahului dengan penyerbukan bunga. Menangkarkan bunga anggrek sehingga menjadi biji dan membudidayakannya secara in vitro. Karena biji-biji anggrek yang tersebar secara alami sulit berkecambah. Tujuannya untuk dapat menyediakan anggrek dalam jumlah banyak, tanaman bebas pathogen, menghemat ruang, waktu, tenaga dan uang,” paparnya. (Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top