Wisuda Sarjana (S1) dan Pascasarjana (S2) Periode 1 Tahun 2018 Univet Bantara Sukoharjo

Print Friendly and PDF

Rektor Univet Bantara Sukoharjo, Prof. Dr. Ali Mursyid WM, M.P saat mewisuda mahasiswa didampingi jajaran Rektorat dan Dekan Fakultas

315 mahasiswa diwisuda

Mutmainah, mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra Indonesia peraih IPK tertinggi 3,84
Siap Terapkan Blended Cyber Semester Mendatang

Sukoharjo-majalahlarise.com-Memasuki jaman yang unik dengan berbagai sebutan-sebutan antara lain jaman revolution 4.0, digital economy, digital disruption era, jaman now dalam bahasa jawa bisa disebut jaman gonjang-ganjing ini para wisuda perlu memahami berbagai perubahan yang terjadi. Sebab diprediksi lima tahun yang akan datang banyak jenis profesi yang hilang, artinya sudah tidak dibutuhkan lagi. Sementara jenis profesi baru belum bisa diketahui saat ini.
     Demikian pesan Rektor Univet Bantara Sukoharjo, Prof. Dr. Ali Mursyid WM, M.P dihadapan 315 wisuda sarjana (S1) dan Pascasarjana (S2) Periode 1 Tahun 2018. Sabtu (24/3) di Auditorium kampus setempat.
     “Bukan suatu mustahil kalau beberapa tahun kedepan jaman gonjang-ganjing tersebut akan berimbas pada dunia pendidikan tinggi. Untuk itulah Univet Bantara Sukoharjo bertekad menjadi perguruan tinggi yang futuristik dan antisipatif menghadapi jaman tersebut,” terangnya.
     Antisipatif menghadapi jaman tersebut, lanjut Prof. Ali Mursyid menjelaskan Univet mengembangkan sarana e-learning, online learning, distance learning dan blended cyber. Program ini untuk mengantisipasi persaingan global dengan mulai beroperasinya cyber university atau online university di Negara maju.
     “Blended cyber merupakan kombinasi perkuliahan online dan tatap muka yang direncanakan akan diberlakukan pada semester mendatang. Sistem ini aktivitas mahasiswa terlayani secara online proses pembejalaran terpantau sistem dengan proses ketat dan kualitas terjamin serta paper mahasiswa teruji secara otomatis sehingga tidak ada plagiat,” jelasnya.
     Sementara itu, Koordinator Kopertis Wilayah IV Jawa Tengah, D.Y.P. Sugiharto dalam sambutannya mengharapkan mahasiswa lulusan perguruan tinggi swasta tidak rendah diri sebab mahasiswa lulusan perguruan tinggi swasta dan perguruan negeri tidak ada perbedaan yang membedakan kualitas dan mutu ditentukan oleh akreditasi program studi dan akreditasi institusi.
     “Saya mengajak saudara jadilah sarjana lulus yang cendekia, menguasai ilmu dan berintegritas dengan melengkapi ijasah, IPK dengan penguatan karakter moral, kinerja, jujur cerdas serta penguasaan literasi baru,” katanya.
     Pada Wisuda ini mahasiswa yang berhasil memperoleh indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi program Sarjana (S1) yaitu Mutmainah program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan IPK 3,84. Mahasiswa IPK tertinggi program Pascasarjana (S2) adalah Rekyan Dewi Ernawati Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia dengan IPK 3,64.
     Mahasiswa IPK tertinggi, Mutmainah mengaku bahagia atas prestasi yang didapatkannya. Ini menjadi hadiah terindah untuk almarhum bapaknya yang telah meninggal saat dia kuliah memasuki semester dua.
      “Setelah lulus saya akan mewujudkan impian membantu anak-anak muda Indonesia untuk sukses diusia mudanya. Pola belajar saya selama kuliah ketika mendapatkan tugas langsung saya kerjakan. Ketika Dosen memberikan kuliah saya rekam sampai di rumah saya dengarkan lagi,” tutur wanita asal Pacitan ini. (Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top