Menengok Kegiatan Literasi di SDN 3 Gambirmanis Pracimantoro

Print Friendly and PDF

Siswa menunjukan hasil karya siap ditempel di mading sekolah

Guru menempel hasil karya siswa berupa puisi, ringkasan bacaan, pantun, gambar di mading sekolah

Siswa sedang membaca buku di perpustakaan sekolah
Menengok Kegiatan Literasi di SDN 3 Gambirmanis Pracimantoro

WONOGIRI-majalahlarise.com-Gerakan literasi yang dicanangkan pemerintah mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan pendidikan. Salah satunya di SDN 1 Gambirmanis Pracimantoro. Walau memiliki jumlah murid 35 anak tidak menyurutkan semangat menyukseskan gerakan literasi siswa.
     Kepala SDN 3 Gambirmanis Pracimantoro, Suyanto, M.Pd saat ditemui belum lama ini menceritakan gerakan literasi disekolahnya berawal sejak dirinya menjabat bulan Oktober 2016. Sejak itulah ia mengadakan sosialisasi gerakan literasi kepada para guru yang sebelumnya belum paham apa itu gerakan literasi.
     Setelah sosialisasi, semua guru mendukung kegiatan tersebut dengan melaksanakan kegiatan siswa membaca 15 menit sebelum pembelajaran dimulai dipandu guru kelas. Pelaksanaannya untuk kelas satu sampai tiga, guru mengambil buku dibacakan dihadapan siswa. Setelah semester dua siswa membaca sendiri guru cukup menunggu. Sedangkan kelas empat sampai enam siswa meminjam buku yang dipilih sesuai yang dikehendaki dibaca dalam hati.
     "Satu buku dibaca anak selama 15 menit kemudian anak menuliskan dalam buku absensi berwarna merah mulai dari halaman berapa buku dibaca sampai halaman berapa. Hari berikutnya anak meneruskan kembali membacanya sampai buku selesai lalu guru memberikan paraf pada absensi sebagai pemantau kegiatan baca siswa," jelasnya.
     Selain membaca di sekolah siswa membaca buku di rumah satu minggu satu buku. Mereka meminjam buku setiap hari Kamis mengisi absensi peminjaman buku di buku berwarna hijau. Kemudian mereka membuat ringkasan buku yang dipinjam menuliskan judul buku, nama pengarang, penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, tanggal peminjaman, tanggal pengembalian. Ringkasan tersebut diserahkan ke guru kelas lalu diverifikasi kepala sekolah.
      "Dari ringkasan itu diringkas lagi dijadikan karya berupa puisi, pantun maupun gambar dikumpulkan setiap hari Jum'at lewat guru kelas diserahkan ke koordinator gerakan literasi untuk dipilih dipajang di mading sekolah dan mading kelas," terangnya.
     Disinggung manfaat yang didapat dari gerakan literasi ini, Suyanto menuturkan siswa lebih aktif dan kreatif berkarya serta mereka lebih disiplin, rajin dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru. Selain itu, tambah wawasan dan pengetahuan.
     "Anak jadi gemar membaca. Ada satu anak waktu libur semester meminjam buku lebih 10 buku selesai dibaca selama liburan. Dari sekolah memberikan penghargaan kepada anak itu untuk memotivasi anak-anak yang lain," katanya. (Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top