Singkronisasi Program Kegiatan LITBANG IPTEK dan PERGURUAN TINGGI

Print Friendly and PDF

Rektor Univet Bantara Sukoharjo, Prof. Dr. Ali Mursyid WM, M.P saat memberikan sambutan Singkronisasi Program Kegiatan LITBANG IPTEK dan PERGURUAN TINGGI

Peserta dari Dosen internal, Dosen Mitra se-Solo Raya dan Mahasiswa
Singkronisasi Program Kegiatan LITBANG IPTEK dan PERGURUAN TINGGI

Sukoharjo-majalahlarise.com-Singkronisasi antara LITBANG IPTEK dengan Perguruan Tinggi sangat diperlukan untuk pengembangan hasil penelitian Dosen dan Mahasiswa. Seperti program-program dari Kemenristek Dikti yang hasilnya dapat dirasakan masyarakat jika ada singkronisasi dengan BAPPELBANGDA yang dulu bernama BAPPEDA.
     Hal tersebut dikemukakan Rektor Univet Bantara Sukoharjo, Prof. Dr. Ali Mursyid WM, M.P saat membuka acara Singkronisasi Program Kegiatan LITBANG IPTEK dan Perguruan Tinggi diselenggarakan BAPPELBANGDA Kabupaten Sukoharjo bekerjasama LPPM Univet Bantara Sukoharjo. Sabtu (16/12) bertempat di lantai III Gedung H Univet Bantara Sukoharjo.
     "Mudah-mudahan singkronisasi ini membawa kebaikan bagi BAPPELBANGDA Sukoharjo bagi dosen-dosen dan mahasiswa di Surakarta apalagi meteri yang disajikan ada dua yakni Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dan hilirisasi hasil penelitian," harapnya.
     Mengenai HAKI, pria yang akrab disapa pak Ali ini mengatakan sesuatu yang kita miliki diketahui masyatakat umum agar tidak dikomersilkan orang lain perlu dilindungi hak atas kekayaan intelektual. Begitu pula hilirisasi penelitian juga penting bahwa penelitian yang baik adalah penelitian yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
     Ketua LPPM Univet Bantara Sukoharjo, Suprapto, S.T, M.Eng menjelaskan singkronisasi merupakan kegiatan yang dilakukan bersama BAPPELBANGDA terkait programnya litbang penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan perguruan tinggi ada kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat. Melalui singkronisasi ini diharapkan kedua lembaga terjadi sinergi singkronisasi sehingga apa yang menjadi keinginan kebutuhan dari pemerintah daerah bisa dilakukan oleh perguruan tinggi.
     "Dengan kegiatan ini menggiring kita bersama bahwa penelitian harus berorientasi pada luaran berkaitan produk yang bisa dipatenkan sehingga sah secara hukum bisa berdampak secara komersial bagi peneliti maupun bagi masyarakat. Selain itu, melalui kegiatan ini mendorong dosen internal maupun dosen mitra perguruan tinggi Solo Raya, LPPM, mahasiswa punya potensi menciptakan ide gagasan menjadi nilai tambah bagi dirinya sendiri," terangnya.
     Kegiatan yang diikuti perwakilan perguruan tinggi se-Solo Raya ini menghadirkan dua pemateri yakni Kun Harismah, Ph.D (staf pengajar Fakultas Teknik Kimia UMS) memaparkan materi tentang hak atas kekayaan intelektual (HAKI) dan Endang Setyaningsih, S.Si, M.Si (staf pengajar biologi FKIP UMS) menyampaikan materi tentang hilirisasi hasil penelitian. (Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top