Menikmati Pesona Goa Kali Guwo Pulutan Kulon, Wuryantoro Wonogiri

Print Friendly and PDF

Sofyan didampingi Mbah Martorejo (Juru Kunci) Goa Kali Guwo

Sofyan menyaksikan pemandangan di dalam Goa Kali Guwo

Pemandangan di sekeliling Goa Kali Guwo

Pintu masuk Goa Kali Guwo

Bebatuan di dalam Goa Kali Guwo

Fajar (Siswa life skill Jurnalistik SMAN 1 Manyaran) saat naik ke atas lorong Goa

Menikmati Pesona Goa Kali Guwo Pulutan Kulon, Wuryantoro Wonogiri

Wonogiri  – majalahlarise - Pepohonan besar dan hamparan sungai yang dibendung menjadi pemandangan indah di sekeliling pintu masuk Goa Kali Guwo yang berada di Desa Pulutan Kulon, Kecamatan Wuryantoro, Wonogiri. Pemandangan ini bisa dijadikan latar belakang foto selfi jika berkunjung ke Goa Kali Guwo.
     Untuk menuju ke Goa Kali Guwo jalan yang dilalui tidaklah sulit. Dari Wonogiri, Anda bisa mengambil jalur ke arah Wuryantoro. Sesampai di pertigaan Cengkal menuju ke arah barat kurang lebih 10 km. Memasuki daerah Gudang belok ke kiri menyusuri jalan setapak beton cor menuju arah Kali Guwo.
     Ketika Sofyan bersama Fajar, siswa life skill Jurnalistik SMAN 1 Manyaran berkunjung ke Goa Kali Guwo, menyaksikan air jernih mengalir keluar dari mulut Goa yang berukuran lebar kurang lebih 4 meter dan tinggi 1,5 meter. Air yang keluar dari Goa dibendung untuk pengairan sawah dan dipinggir sungai dibuat sumur untuk sanitasi air bersih warga sekitar Goa.
     Didampingi sesepuh Dusun setempat sekaligus juru kunci Goa Kali Guwo, Mbah Martorejo (65), kami masuk ke dalam Goa menggunakan penerangan senter. Sebelum masuk ke Goa, mbah Martorejo berdoa di samping mulut Goa agar selama berada di dalam Goa diberi keselamatan tidak ada godaan dan halangan suatu apapun. Sebab Goa Kali Guwo oleh warga masyarakat setempat masih dianggap sebagai tempat yang dikramatkan atau Pepunden (tempat permintaan). Selain itu, sebelum masuk ke Goa kami juga disarankan membasuh muka terlebih dahulu.
    Melewati mulut Goa, kami harus jalan jongkok, kadang merangkak sejauh kurang lebih 5 meter sebelum berdiri di dalam Goa. Kami menyaksikan bermacam bentuk babatuan kapur yang menghiasi dinding Goa. Ada juga lorong ke atas Goa yang bisa dilewati namun tidak tembus ke atas. Jalan menuju lorong atas sebagian dibangun anak tangga. Namun begitu, ketika masuk ke atas lorong Goa harus hati-hati sebab bebatuan sangat licin.
   Menurut, Mbah Martorejo bahwa Goa Kali Guwo masih dipercaya warga Dusun sebagai tempat permintaan atau Pepunden. Jika permintaan terkabul maka warga mengadakan tasyakuran dengan menyembelih ayam atau ingkung sebagai tanda syukur atas dikabulkan permintaannya.
     “Goa hanya bisa dimasuki ketika musim kemarau. Kalau musim penghujan terhalang air yang keluar dari mulut Goa cukup banyak,” jelasnya. (Sofyan)
 



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top