SIMATRA TONG Kecamatan Wuryantoro, Wonogiri

Print Friendly and PDF

Warga Jatipasar, Pulutan Kulon Wuryantoro, Wonogiri saat membunyikan kentongan bersama-sama di Pos ronda
SIMATRA TONG Kecamatan Wuryantoro, Wonogiri

Wonogiri - Kentongan masih digunakan sebagai alat komunikasi warga pedesaan. Mereka membunyikan kentongan jika ada kematian, kebakaran, gempa bumi, musibah dan sebagainya seperti yang sudah dibakukan peraturannya.
     Penanda kentongan ini oleh pemerintah Kecamatan Wuryantoro, Wonogiri ditambah yakni disaat jam wajib belajar pukul 19.00 WIB - 21.00 WIB, membangunkan warga tengah malam untuk sholat tahajud maupun keamanan lingkungan dan membangunkan warga ketika masuk waktu subuh untuk sholat subuh.
     Penambahan tanda kentongan tersebut masuk dalam proyek perubahan kecamatan yang dinamakan SIMANTRA TONG (Sistem Informasi Tradisional Kentongan) yang dicanangkan di Kantor Desa Pulutan Kulon, Wuryantoro.Kamis (13/8).
     Camat Wuryantoro, Drs. Purwadi Hardosahputro kepada majalahlarise.com menyampaikan penambahan tanda kentongan ini sebuah proyek perubahan mempengaruhi perilaku masyarakat dengan cara sederhana yang diawali dari desa Pulutan Kulon.
     "Baru satu desa yang merespon dan semangat melaksanakan program ini. Setelah berjalan satu bulan kita evaluasi. Kedepan respon bagus nanti akan saya lanjutkan desa lain agar desa tidak sepi dan sunyi," jelasnya.
     Selain program SIMANTRA TONG, Purwadi menambahkan ada program pemasangan lampu penerangan jalan secara swadaya di rumah-rumah penduduk. "Tiang lampu penerangan jalan seragam tinggi dan bentuknya. Tujuannya suasana malam lebih hidup," katanya. (Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top