Budidaya Pohon Pisang di Lahan Tak Produktif

Print Friendly and PDF

Pak Marsan petani buah pisang di Dusun Demangan, Pijiharjo, Manyaran Wonogiri
Budidaya Pohon Pisang di Lahan Tak Produktif

Wonogiri - majalahlarise.com - Sangat disayangkan jika memiliki lahan tak produktif dibiarkan begitu saja. Kalau lahan itu diolah dan dimanfaatkan bisa mendatangkan manfaat dan penghasilan. Begitulah pemikiran dari Pak Marsan, warga Dusun Demangan Desa Pijiharjo, Manyaran Wonogiri. Dari pemikirannya timbul ide untuk budidaya pohon pisang yang tentunya dapat mendatangkan penghasilan. Dari buah, daun, maupun batangnya.
     Awal bulan November 2016, dia mulai menggarap lahan yang tidak produktif tersebut masih berupa tanah bebatuan kapur. Dengan dikerjakan sendiri, tanah berbatuan kapur itu dicarikan tanah gembur.
     "Setelah lahan diratakan dengan tanah gembur, lalu saya menanam 450 bibit pohon pisang dari jenis pisang kepok, pisang ambon, pisang raja. Alhamdulillah tumbuh dan diperkirakan bulan Desember 2017 akhir akan panen," terangnya.
     Terkait pemasaran hasil panen, Pak Marsan menjelaskan biasanya para tengkulak buah pisang yang datang membeli. Harga bervariasi mulai 50 ribu sampai 100 ribu. Ada juga yang membeli buah pisang lalu dibuat produk olahan seperti kripik pisang.
     Pak Marsan berharap pembudidayaan pohon pisang di lahan tidak produktif ini dapat dicontoh oleh warga masyarakat lainnya. Sehingga mereka punya penghasilan tambahan serta lahan yang ada bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.
     "Pegertian warga selama ini menanam pohon pisang hanya untuk dikonsumsi sendiri tidak untuk dijual. Makanya mereka enggan menanam pohon pisang. Selain itu mereka masih bingung cara pemasaran hasilnya. Mudah-mudahan apa yang saya lakukan ini nantinya bisa menginspirasi warga," tuturnya. (Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top