Lux_Tune Collection

Print Friendly and PDF

Lulux dan Toni beserta anaknya sedang membawa hasil karya


Lux_Tune Collection

Dari Hobi Jadi Rejeki  

Sukoharjo - Berkarya dibidang seni memang tidak ada habisnya. Berbagai ide dan gagasan dapat diungkapkan melalui media apa saja. Jika seni musik diungkapkan dengan lagu yang enak didengar dan dapat menyenangkan hati dan indra pendengaran. Sedangkan seni kerajinan tangan pengungkapan dengan menghasilkan berbagai kreasi hasil karya tangan seperti berkreasi menggunakan kain flanell menjadi berbagai bentuk boneka tergantung dari penciptaan sang pembuat.
Berbicara mengenai kreasi seni musik dan kreasi kerajinan media kain flanell, salah satu vokalis sekaligus gitaris personel band humor kota bengawan Toni Pecasdhae ternyata punya keunikan hobi. Selain sebagai musisi, dia mahir dalam merancang, mengerjakan berbagai aksesoris dari kain flanell berupa boneka dalam bentuk apa saja sesuai permintaan pemesan. Bahkan pemesanan pun sudah sampai dijual ke Negara tetangga.
Dalam perbicangannya dengan majalah LARISE di kediamannya Perum Sanggrahan II Blok. D 13 Bangsren, Makamhaji Kartosuro Sukoharjo. Toni Pecasdhae didampingi istri tercinta Lulux menceritakan awal usaha aksesoris dari kain flanell yang dikerjakan saat ini. Bermula di tahun 2008, dia dan istri sekedar iseng membuat sesuatu berupa boneka dari kain flanell dan kain perca hanya sekedar mengisi kegiatan waktu senggang.
“Awalnya sih hanya pingin buat gantungan kunci dari kain flanell, buat pola sendiri, potong sendiri dan dijahit sendiri. Lama-lama kok bagus dan kita kembangkan kreasi bentuk lain dengan berbagai karakter. Awal kita buat bentuk yang sederhana tapi ada pesanan yang menginginkan bentuk yang berbeda. Kita tertantang untuk mengerjakannya dan akhirnya bisa. Seperti ada yang menginginkan dari pecinta burung dengan bentuk burung love bird. Kita berusaha penuhi permintaan dan ternyata bentuk tersebut banyak peminatnya bahkan ada yang pesan dijual ke Singapura dan sekarang malah ada yang minta dibuatkan tas juga,” jelas Toni.
Lebih lanjut pria kelahiran 16 Mei 1979 ini mengatakan pengerjaan masih dilakukan berdua bersama istri dan belum memiliki karyawan karena pengerjaannya perlu kesabaran, ketelitian, keuletan, dan kerapian serta sesuai dengan permintaan konsumen.
“Dulu pernah mengangkat karyawan tapi hasilnya belum maksimal seperti yang diharapkan. Sementara ini masih kita yang mengerjakan sendiri dan produk yang dihasilkan hanya memenuhi permintaan pemesanan saja atau limited edition. Mengenai pemasarannya selain pesanan dari tetangga dan teman, kita mengandeng distro regge yang sering mengorder secara reguler berbagai pernak-pernik terkait dengan tema regge seperti bentuk boneka vespa batik, orang jamaika, orang berambut gimbal tengah membawa jimbe, topi Mbah Surip, tokoh Bob Marlay dan Slenk, ” tuturnya.
Sementara itu,  ditempat yang sama Lulux istri Toni sekaligus ibu dari Rihab Shada Azzalfa menjelaskan harga jual berkisar antara Rp. 10.000,- sampai 200.000,- tergantung tingkat kesulitan pengerjaannya. “Kita bersyukur usaha kecil ini dapat mencukupi kebutuhan keluarga. Kendala yang dihadapi sekarang ini berkaitan dengan modal kerja, tenaga yang masih terbatas dan pemasarannya masih dari mulut ke mulut, dan lewat jejaring sosial face book alamat Lux_Tone dan Solo Flanell serta belum mengarah pada iklan media besar seperti koran atau radio.” ungkap wanita yang berfilosofi hidup, banyak menemukan kegagalan, justru akan memotivasi diri untuk bisa lebih maju ini. (Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top