CB Magazine »
Featured
»
Ibu Mursiyem Pedagang Bubur Kacang Ijo Timur Perempatan Purwosari Solo
Ibu Mursiyem Pedagang Bubur Kacang Ijo Timur Perempatan Purwosari Solo
Posted by CB Magazine on Kamis, 13 Juli 2017 |
Featured

![]() | |
Ibu Mursiyem Pedagang Bubur Kacang Ijo Timur Perempatan Purwosari Solo |
Bu Mursiyem
Pedagang Bubur Kacang Ijo Timur Perempatan Purwosari Solo
Sabar Kunci Kelancaran Rejeki
Solo-majalahlarise.com-Menikmati sajian bubur kacang ijo setiap santap
sarapan pagi sungguh mengenakkan. Betapa tidak, selain membuat badan sehat
bubur kacang ijo juga memiliki kandungan vitamin yang baik untuk mencukupi
asupan gizi tubuh.
Kalau ingat bubur kacang ijo, tentu ingat juga bubur kacang ijo yang dijual di warung milik Bu Mursiyem yang berada di Timur Perempatan Purwosari Solo atau disebelah barat hotel Arini Purwosari. Selain bubur kacang ijo ada juga bubur ketan hitam yang dijualnya. Apalagi kalau makannya dicampur antara bubur kacang ijo sama bubur ketan hitam tambah nikmat.
Kalau ingat bubur kacang ijo, tentu ingat juga bubur kacang ijo yang dijual di warung milik Bu Mursiyem yang berada di Timur Perempatan Purwosari Solo atau disebelah barat hotel Arini Purwosari. Selain bubur kacang ijo ada juga bubur ketan hitam yang dijualnya. Apalagi kalau makannya dicampur antara bubur kacang ijo sama bubur ketan hitam tambah nikmat.
Ketika majalahlarise.com menyambangi warung bubur kacang ijo ini, Bu Mursiyem menceritakan berjualan sejak tahun 1986. Awalnya dia menjual
bubur kacang ijo ketan hitam ini cuma 1 kg lambat laun banyak pelanggan yang
beli sampai menjual 12 kg.
"Saya jualan disini sudah lama, anak-anak saya masih
kecil. Anak pertama baru berumur 8 tahun, anak kedua 5 tahun dan anak ketiga 3
tahun. Suami saya waktu itu berhenti bekerja jadi sopir becak karena sakit
paru-paru krononis. Untuk menyambung ekonomi keluarga saya dan suami jualan
bubur kacang ijo," katanya.
Mengenai modal dagang, Bu Mursiyem menjelaskan modal awal
berdagangRp. 10.000 untuk membeli peralatan seperti mangkuk, sendok, panci,
dandang dan bahan mentah bubur kacang ijo, ketan hitam, kelapa untuk santan.
"Kalau berdagang itu kuncinya sabar. Saya waktu
awal-awal jualan baru ada pelanggan itu satu tahun lamanya. Kalau dagangan
tidak habis saya bagi-bagikan ke tetangga. Laris dan tidak laris itu sudah ada
yang ngatur. Saya hanya berusaha saja dan menikmati berjualan. Kalau sekarang
ini jualan tidak laku saya berikan ke panti asuhan untuk anak-anak yatim,"
terangnya.
Wanita yang selalu murah senyum dan ramah pada pembeli ini mengatakan suka dan duka saat jualan pasti ada. Sukanya kalau dagangannya habis kalau dukanya selama ini dia rasakan tidak ada sebab jualan itu salah satu ibadah.
"Saya dulu pernah merasakan duka yang cukup dalam ketika tahun 1998. Suami saya meninggal dunia karena sakit komplikasi paru-paru dan ginjal. Saya bertekad berjuang sendiri menghidupi anak-anak. Alhamdulillah anak-anak saya dapat selesai sekolah. Anak pertama lulusan SMK, anak kedua lulusan sarjana S1, anak ketiga lulusan SMK. Mereka sudah menikah dan saya sudah punya cucu," tutur ibu yang lahir di Wonogiri, 19 September 1958 ini.
Wanita yang selalu murah senyum dan ramah pada pembeli ini mengatakan suka dan duka saat jualan pasti ada. Sukanya kalau dagangannya habis kalau dukanya selama ini dia rasakan tidak ada sebab jualan itu salah satu ibadah.
"Saya dulu pernah merasakan duka yang cukup dalam ketika tahun 1998. Suami saya meninggal dunia karena sakit komplikasi paru-paru dan ginjal. Saya bertekad berjuang sendiri menghidupi anak-anak. Alhamdulillah anak-anak saya dapat selesai sekolah. Anak pertama lulusan SMK, anak kedua lulusan sarjana S1, anak ketiga lulusan SMK. Mereka sudah menikah dan saya sudah punya cucu," tutur ibu yang lahir di Wonogiri, 19 September 1958 ini.
Dirinya berharap dapat jualan sampai akhir hayat dan ada
anaknya yang dapat melanjutkan jualannya ketika dirinya sudah tidak mampu
berjualan bubur kacang hijau.
"Semoga saya tetap diberi kesehatan dan dapat berjualan terus," pungkasnya. (Sofyan)
"Semoga saya tetap diberi kesehatan dan dapat berjualan terus," pungkasnya. (Sofyan)
Top 5 Popular of The Week
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
-
Devi Ria Agustina, A.Md., AK.dan Setiawan, S.M., M.Si. saat foto di samping karangan bunga dari Presiden RI, Joko Widodo dan keluarga. ...
-
Salah satu siswa saat berdialog dengan ketua DPRD Kabupaten Wonogiri, Setyo Soekarno Siswa SD Muhammadiyah PK Pracimantoro Workshop di ...
-
Proses casting film Pikulan lan Tali. Pikulan lan Tali, Karya Guru Wonogiri Berhasil Menyabet Juara 3 Festival Film Tingkat Nasion...
-
Salah satu tayangan video peserta lomba tiktok. Peringati Hari Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda, SMAN 1 Pracimantoro Gelar Lomba Literasi W...
-
Karawitan SMPN 1 Selogiri saat tampil di acara hajatan pernikahan. Karawitan SMPN 1 Selogiri Banjir Pesanan Untuk Hajatan Warga Wonog...
-
Beberapa Crew Radio Swara Graha saat foto bersama. Crew Radio Swara Graha Solo Kumpul Lagi Setelah 9 Tahun Berpisah SOLO-majalahlarise...
-
Pemain ketoprak guru saat foto bersama usai pementasan. Ketoprak Guru Meriahkan Puncak HUT ke-22 SMAN 1 Pracimantoro Wonogiri-majalah...
-
Bintang Iklan Megawati Prabowo tengah foto bersama crew dan artis pendukung, usai melakukan syuting iklan produk krimer di Semarang, Sabtu (...
-
Mahasiswa KKN Unisri saat membagikan masker kepada masyarakat. KKN Unisri Lakukan Edukasi Pencegahan Covid-19 Di Desa Ngijo Karanganyar- ma...
Semoga jualan bubur laris terus dan selalu sehat..aku juga langganan bubur kacang ijo sejak lama..ibu mursiyem tetap seperti dulu..wajahnya tidak berubah..ramah ama pembeli..
BalasHapus